Gunung berapi terbentuk hasil
daripada batu-batan cair yang terkumpul di bawah kerak bumi.
Keadaan suhu yang sangat panas di bawah kerak bumi menyebabkan
batu-batan menjadi cair. Batu-batan cair ini dikenali sebagai magma.
Kebanyakan
magma terbentuk kira-kira 80km hingga 160km di bawah permukaan
bumi. Magma yang panas akan naik ke permukaan bumi kerana tekanan
dan kurang tumpat daripada batu disekitarnya. Magma mengalir
keluar ke permukaan bumi melalui rekahan atau lohong gunung berapi
dikenali sebagai lava.
Kebanyakan gunung berapi terbentuk di kawasan sempadan plat. Ahli sains telah mengemukakan teori plat tektonik untuk menjelaskan proses pembentukan gunung berapi.
Gunung berapi
boleh terbentuk apabila berlakunya pertembungan dua plat.
Pertembungan ini menyebebkan salah satu plat terjunam ke bawah
plat yang lain. Zon terbenam ini akan menjadi cair kerana suhu
yang sangat panas di bawah kerak bumi. Bahagian cair ini menambah
magma di mantel dan seterusnya mengalir keluar ke permukaan bumi
menjadi gunung berapi.
Gunung berapi
juga terdapat di zon permatang tengah lautan. Perebakan dasar laut
berlaku apabila magma naik menolak litosfera ke arah yang
bertentangan. Lava ini akan membentuk dasar laut sebagai permatang
tengah laut. Gunung berapi di Iceland merupakan jenis pembentukan
ini.
Sebahagian
gunung berapi terbentuk di tengah plat, jauh dari sempadan plat
seperti Kepulauan Hawaii. Ahli sains menjelaskan bahawa tonggak
batuan mantel yang dipanaskan dan naik secara perlahan ke
permukaan bumi. Kenaikan magma ke permukaan bumi dianggarkan 13 cm
hingga 15 cm setahun. Apabila kepulan magma naik sampai ke
permukaan bumi, gunung berapi akan terbentuk. Proses pembentukan
gunung berapi ini dipanggil titik panas (hotspots). Rajah di bawah
menunjukkan ketiga-tiga pembentukan gunung berapi.
Pada dasarnya, gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair
yang terdalam di dalam bumi. Magma terbentuk akibat panasnya suhu di
dalam interior bumi. Pada kedalaman tertentu, suhu panas ini sangat
tinggi sehingga mampu melelehkan batu-batuan di dalam bumi. Saat batuan
ini meleleh, dihasilkanlah gas yang kemudian bercampur dengan magma.
Sebagian besar magma terbentuk pada kedalaman 60 hingga 160 km di bawah
permukaan bumi. Sebagian lainnya terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48
km.
Magma yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan karena
massanya yang lebih ringan dibanding batu-batuan padat di
sekelilingnya. Saat magma naik, magma tersebut melelehkan batu-batuan di
dekatnya sehingga terbentuklah kabin yang besar pada kedalaman sekitar 3
km dari permukaan. Magma chamber inilah yang merupakan gudang
(reservoir) darimana letusan material-material vulkanik berasal,
Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam kondisi di
bawah tekanan batu-batuan berat yang mengelilinginya. Tekanan ini
menyebabkan magma meletus atau melelehkan conduit (saluran) pada bagian
batuan yang rapuh atau retak. Magma bergerak keluar melalui saluran ini
menuju ke permukaan. Saat magma mendekati permukaan, kandungan gas di
dalamnya terlepas. Gas dan magma ini bersama-sama meledak dan membentuk
lubang yang disebut lubang utama (central vent). Sebagian besar magma
dan material vulkanik lainnya kemudian menyembur keluar melalui lubang
ini. Setelah semburan berhenti, kawah (crater) yang menyerupai mangkuk
biasanya terbentuk pada bagian puncak gunung berapi. Sementara lubang
utama terdapat di dasar kawah tersebut,
penampang bumi. Kerak yang menindih mantel hampir seluruhnya
terdiri dari oksida yang tidak melebur. Proses vulkanik membawa fragmen
batuan ke permukaan dari kedalaman lk. 200 km melalui mantel, hal
tersebut ditunjukkan dengan adanya mineral-mineral olivine, piroksen dan
garnet dalam peridotit pada bagian atas mantel
Pengetahuan tentang lempeng tektonik merupakan pemecahan awal
dari teka-teki fenomena alam termasuk deretan pegunungan, benua,
gempabumi dan gunungapi. Planet bumi mepunyai banyak cairan dan air di
permukaan. Kedua factor tersebut sangat mempengaruhi pembentukan dan
komposisi magma serta lokasi dan kejadian gunungapi
Panas bagian dalam bumi merupakan panas yang dibentuk selama
pembentukan bumi sekitar 4,5 miliar tahun lalu, bersamaan dengan panas
yang timbul dari unsure radioaktif alami, seperti elemen-elemen isotop
K, U dan Th terhadap waktu. Bumi pada saat terbentuk lebih panas, tetapi
kemudian mendingin secara berangsur sesuai dengan perkembangan
sejarahnya. Pendinginan tersebut terjadi akibat pelepasan panas dan
intensitas vulkanisma di permukaan. Perambatan panas dari dalam bumi ke
permukaan berupa konveksi, dimana material-material yang terpanaskan
pada dasar mantel, kedalaman 2.900 km di bawah muka bumi bergerak
menyebar dan menyempit disekitarnya.
Pada bagian atas mantel, sekitar 7 35 km di bawah muka bumi,
material-material tersebut mendingin dan menjadi padat, kemudian
tenggelam lagi ke dalam aliran konveksi tersebut. Litosfir termasuk juga
kerak umumnya mempunyai ketebalan 70 120 km dan terpecah menjadi
beberapa fragmen besar yang disebut lempeng tektonik. Lempeng bergerak
satu sama lain dan juga menembus ke arah konveksi mantel. Bagian alas
litosfir melengser di atas zona lemah bagian atas mantel, yang disebut
juga astenosfir. Bagian lemah astenosfir terjadi pada saat atau dekat
suhu dimana mulai terjadi pelelehan, kosekuensinya beberapa bagian
astenosfir melebur, walaupun sebagian besar masih padat. Kerak benua
mempunyai tebal lk. 35 km, berdensiti rendah dan berumur 1 2 miliar
tahun, sedangkan kerak samudera lebih tipis (lk. 7 km), lebih padat dan
berumur tidak lebih dari 200 juta tahun. Kerak benua posisinya lebih di
atas dari pada kerak samudera karena perbedaan berat jenis, dan keduanya
mengapung di atas astenosfir.
Struktur gunung api, terdiri atas:
1. Struktur kawah adalah bentuk morfologi negatif ataudepresi akibat kegiatan suatu gunungapi, bentuknya relatif bundar
2. Kaldera, bentukmorfologinya seperti kawah tetapi garis
tengahnya lebih dari 2 km. Kaldera terdiri atas : kalderaletusan,
terjadi akibat letusan besar yang melontarkan sebagian besar tubuhnya;
kalderaruntuhan, terjadi karena runtuhnya sebagian tubuh gunungapi
akibat pengeluaran material yangsangat banyak dari dapur magma; kaldera
resurgent, terjadi akibat runtuhnya sebagian tubuhgunungapi diikuti
dengan runtuhnya blok bagian tengah; kaldera erosi, terjadi akibat erosi
terusmenerus pada dinding kawah sehingga melebar menjadi kaldera
3. Rekahan dan graben, retaka-retakan atau patahan pada
tubuh gunungapi yang memanjang mencapai puluhankilometer dan dalamnya
ribuan meter. Rekahan parallel yang mengakibatkan amblasnya blok
diantara rekahan disebut graben
4. Depresi volkano-tektonik, pembentukannya ditandai dengan
deretan pegunungan yang berasosiasi dengan pemebentukan gunungapi
akibat ekspansi volumebesar magma asam ke permukaan yang berasal dari
kerak bumi. Depresi ini dapat mencapaiukuran puluhan kilometer dengan
kedalaman ribuan meter
Tipe-tipe gunung api berdasarkan bentuknya (morfologi):
1. Stratovolcano, Tersusun dari batuan hasil letusan dengan
tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang
berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu
kerucut besar (raksasa), terkadang bentuknya tidak beraturan, karena
letusan terjadi sudah beberapa ratus kali
2. Perisai, Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat
diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut
yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya
terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi
ini terdapat di kepulauan Hawai
3. Cinder Cone, Merupakan gunung berapi yang abu dan
pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian
besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang
tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya
4. Kaldera, Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan
yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk
cekungan.Gunung Bromo merupakan jenis ini
BAGAIMANA GUNUNGAPI TERBENTUK?
Gunung api terbentuk pada empat busur, yaitu busur tengah benua,
terbentuk akibat pemekarankerak benua; busur tepi benua, terbentuk
akibat penunjaman kerak samudara ke kerak benua;busur tengah samudera,
terjadi akibat pemekaran kerak samudera; dan busur dasar samuderayang
terjadi akibat terobosan magma basa pada penipisan kerak samudera
Penampang yang memperlihat kan batas lempeng utama dengan dengan pembentukan busur gunungapi
pergerakan antar lempeng ini menimbulkan empat busur gunungapi berbeda:
1. Pemekaran kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh
sehingga memberikan kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian
membentuk busur gunungapi tengah samudera.
2. Tumbukan antar kerak, dimana kerak samudera menunjam di
bawah kerak benua. Akibat gesekan antar kerak tersebut terjadi peleburan
batuan dan lelehan batuan ini bergerak ke permukaan melalui rekahan
kemudian membentuk busur gunungapi di tepi benua.
3. Kerak benua menjauh satu sama lain secara horizontal,
sehingga menimbulkan rekahan atau patahan. Patahan atau rekahan tersebut
menjadi jalan ke permukaan lelehan batuan atau magma sehingga membentuk
busur gunungapi tengah benua atau banjir lava sepanjang rekahan.
4. Penipisan kerak samudera akibat pergerakan lempeng
memberikan kesempatan bagi magma menerobos ke dasar samudera, terobosan
magma ini merupakan banjir lava yang membentuk deretan gunungapi
perisai.
penampang diagram yang memper lihatkan bagaimana gunungapi ter
bentuk di permukaan melalui kerak benua dan kerak samudera serta
mekanisme peleburan batuan yang menghasilkan busur gunungapi, busur
gunungapi tengah samudera, busur gunungapi tengah benua dan busur
gunungapi dasar samudera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar